Banda Aceh - Ikatan Guru Indonesia (IGI) Wilayah Aceh mempersembahkan kegiatan Meurunoe dan Meubagi Wawasan Lam Jaringan (Meugiwang). Kegiatan ini sudah pernah tayang dalam dua gelombang di awal pandemi Coronavirus disease 2019 (Covid-19). Meugiwang kemudian melahirkan branding pelatihan IGI daerah di Aceh seperti Meusaneut di Kota Lhokseumawe, Meuseuraya di Aceh Utara, Meugaya di Aceh Jaya serta beberapa branding lainnya.
Koordinator Meugiwang, Nanda Saputra SPd menjelaskan bahwa IGI Aceh kembali menghadirkan Meugiwang dalam format yang berbeda. Jika selama ini Meugiwang hadir dalam format workshop virtual dan peserta diwajibkan menyerahkan tugas dalam bentuk produk agar mendapatkan sertifikat. Meugiwang kali ini berbentuk pelatihan singkat secara virtual setiap dua minggu sekali.
"Adapun narasumber merupakan anggota IGI yang sudah berpengalaman dalam berbagi materi sehingga kehadiran Meugiwang betul-betul dirasakan kebermaknaannya. Materi yang dibagi dalam Meugiwang juga bervariasi termasuk yang ter-update," ujar Nanda.
Ketua IGI Wilayah Aceh, Drs Imran menerangkan bahwa Meugiwang yang hadir 2 minggu sekali sebagai wujud menjalankan amanah Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
"Dalam Undang-undang tersebut Pasal 42 ayat 2 diamanahkan bahwa organisasi profesi guru berfungsi untuk memajukan profesi, meningkatkan
kompetensi, karier, wawasan kependidikan, perlindungan
profesi, kesejahteraan, dan pengabdian kepada masyarakat. IGI hadir melaksanakan amanah tersebut salah satunya melalui Meugiwang ini," sebut Imran.
IGI, pungkas Imran, memanggil guru anggota IGI atau lebih akrab dipanggil IGier yang memiliki kompetensi untuk mendaftarkan diri sebagai coach dalam kegiatan Meugiwang ini. Caranya kirimkan ketik Nama_Nama Sekolah_Materi yang diajarkan dan kirim ke nomor WA Sekretariat IGI Aceh, 081260871274. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar