Lhokseumawe – Puluhan
bahan ajar interaktif berbasis Android yang dirancang menggunakan Smart Apps
Creator (SAC) dihasilkan peserta Meurunoe Seuraya Asah Narasi Edukasi
dan Teknologi (Meusaneut) batch 3. Kegiatan Meusaneut batch 3
diselenggarakan oleh Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kota Lhokseumawe secara tatap
muka dalam ruang virtual tanggal 18 – 19 November 2020 dilanjutkan bimbingan
online sampai tanggal 1 Desember 2020.
Ketua IGI Kota
Lhokseumawe, Jon Darmawan SPd MPd menjelaskan bahwa bahan ajar interaktif
berbasis Android tersebut dihasilkan peserta Meusaneut setelah dibimbing secara
intensif oleh pelatih IGI. Bahan ajar tersebut, tambah Darmawan dirancang menggunakan
aplikasi SAC yang sedang booming sesuai mata pelajaran yang diampu guru.
“Bahan ajar ini sangat
sesuai diterapkan pada masa pandemi yang menjalankan pembelajaran jarak jauh.
Konten bahan ajar setelah dievaluasi sudah sesuai untuk digunakan oleh guru
lain yang menginginkan bahan ajar ini,” ujar Darmawan.
Dikatakan Darmawan bahwa
sesuai dengan permintaan Dinas Pendidikan Aceh melalui UPTD Tekkomdik saat
pembukaan kegiatan, bahan ajar ini akan turut diseleksi untuk disebarkan kepada
seluruh sekolah di Aceh. Darmawan berharap hasil karya guru peserta Meusaneut
batch 3 dapat dimanfaatkan oleh guru di Aceh dalam rangka meningkatkan kualitas
pembelajaran.
“Pembelajaran berbasis
virtual yang sedang marak dilakukan membutuhkan bahan ajar yang sesuai dengan
karakteristik pembelajaran virtual. Bahan ajar berbasis SAC ini salah satu yang
sangat tepat digunakan di zaman yang serba digital ini,” pungkas Darmawan.
Lebih lanjut Darmawan
mengucapkan selamat kepada peserta yang lulus Meusaneut batch 3. Sesuai
komitmen IGI, sebut Darmawan, hanya peserta yang lulus saja yang diberikan
sertifikat. Pada Meusaneut batch 3, pungkas Darmawan, 80% peserta dinyatakan
lulus.
Sebelumnya Kepala Dinas
Pendidikan Aceh, Drs Rachmat Fitri HD MPA melalui Kasi Pengembangan dan Produksi UPTD Balai Tekkomdik, Debby
Anggrainy SPd MM, menjelaskan bahwa Dinas Pendidikan Aceh pada saat bersamaan
juga melatih guru SMA tentang pembuatan bahan ajar berbasis SAC.
“Aplikasi ini sedang banyak digunakan saat ini. Banyak daerah
lain yang juga melatih guru menggunakan SAC. Kami mengucapkan apresiasi dan
terima kasih kepada IGI yang turut melatih guru untuk membuat bahan ajar
berbasis SAC,” ujar Debby.
Dikatakan Debby bahwa hasil karya guru dalam bentuk SAC akan
diseleksi oleh Dinas Pendidikan. Debby meminta agar bahan ajar berbasis SAC
karya guru peserta Meusaneut batch 3 nantinya diberikan kepada pihaknya untuk
turut diseleksi bersama karya guru lainnya.
“Bahan ajar berbasis SAC yang telah lulus seleksi akan kita
sebarkan kepada guru seluruh Aceh untuk digunakan dalam pembelajaran di
sekolah,” tambah Debby. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar